25 November
Hari Guru Nasional = Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Diperingati dengan
upacara secara sederhana di
sekolah-sekolah sebagai ucapan terimakasih peserta didik kepada para guru mereka.
Guru di Indonesia dianggap sebagai “pahlawan tanpa
tanda jasa”
Hymne Guru diciptakan oleh
Sartono pada tahun 1980-an. Pria kelahiran
29 Mei 1936 di Madiun, Jawa Timur ini;
adalah seorang mantan guru seni musik yayasan swasta di Kota Madiun.Ia
mempelajari musik secara otodidak.Tahun 1978, Sartono dikenal sebagai
satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di wilayah Madiun.
Karena keterbatasan alat musik
yang ia miliki, lagu "Hymne Guru" diciptakannya dengan bersiul
sambil menorehkannya ke dalam catatan kertas
|
|
Pada peringatan Hari Guru ke-
25 tahun 2008 , bagian akhir lagu mengalami perubahan; disesuaikan dengan
kondisi guru saat ini. Perubahan
dilakukan setelah ada kesepakatan antara Sartono sebagai pencipta lagu dengan
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional serta PGRI . Perubahan terjadi di akhir lagu;
lirik “Tanpa Tanda Jasa” diganti dengan “Pembangun Insan Cendekia”.
|
|
Hymne Guru I |
Hymne Guru II (revisi) |
Terpujilah wahai Engkau Ibu
Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup, dalam
sanubariku
Semua baktimu akan kuukir, di dalam
hatiku
S'bagai prasasti terimakasihku tuk
pengabdianmu
Engkau Sebagai pelita dalam
kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk
dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa,
Tanpa Tanda Jasa
|
Terpujilah wahai engkau ibu
bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam
sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di
dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam
kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk
dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa,
Pembangun Insan Cendekia
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar